
Industri kreatif Indonesia tengah menghadapi momen penting kebutuhan akan kolaborasi yang bukan hanya simbolis, tapi berdampak langsung. Di tengah kebutuhan itu, Simbiosis Bisnis 2025 digelar sebagai ajang matchmaking terbesar antara pengusaha dan pabrik dalam negeri.
Kami dari Quantum Group melihat momentum ini sebagai kesempatan strategis, bukan hanya untuk menunjukkan kapasitas kami, tetapi juga untuk membangun jembatan antar pelaku usaha. Karena bisnis itu bukan hanya mencari keuntungan, tapi seberapa besar manfaat yang bisa dirasakan orang lain.
Seiring dengan semangat kolaborasi dan pemberdayaan pelaku usaha lokal, kami hadir di Simbiosis Bisnis 2025 untuk memperkuat ekosistem yang kami yakini menjadi tulang punggung ekonomi masa depan bisnis kreatif yang inklusif, terhubung, dan bertumbuh bersama.
Acara yang berlangsung di Jakarta Convention Center ini mempertemukan lebih dari 300 pelaku usaha, termasuk pabrik skala nasional dan UMKM dari berbagai sektor. Suasana tidak hanya ramai, tapi penuh energi ada diskusi strategi, penjajakan mitra, dan eksplorasi teknologi produksi.
“Banyak pelaku usaha datang untuk belajar, membuat strategi ekspansi bisnis, mencari koneksi dengan pabrik lokal,” kata Pak Sandiaga Uno yang juga menghadiri sejumlah sesi diskusi terbuka.
Kami menyadari bahwa selama ini banyak UMKM memiliki ide kreatif dan produk potensial, tapi terhambat saat memasuki tahap produksi skala besar. Biaya tinggi, minimnya akses mesin industri, serta kesenjangan antara desain dan manufaktur jadi tantangan yang kami temui di lapangan.
*Pak Sandiaga Uno mencoba langsung inovasi Magis Sofabox
Melalui inisiatif kolaborasi produksi yang kami dorong, Quantum Group memfasilitasi UMKM agar bisa berbagi fasilitas pabrik bersama. Model produksi kolektif ini memungkinkan mereka memanfaatkan jalur produksi yang selama ini hanya bisa diakses oleh perusahaan besar.
Dalam praktiknya, pelaku UMKM dari sektor fashion, kuliner, hingga kriya bisa bekerja sama memproduksi barang dalam volume yang lebih besar tanpa harus membangun pabrik sendiri. Ini bukan hanya soal efisiensi biaya, tapi tentang membuka peluang naik kelas bagi usaha lokal.
Kalau dulu kompetisi menentukan siapa yang kuat, sekarang kolaborasi menentukan siapa yang bertahan ujar Pak Sandiaga Uno menekankan filosofi yang menjadi pondasi Quantum Group.
Kami percaya bahwa ketika ide kreatif dipertemukan dengan kapasitas produksi nasional, maka lahirlah kekuatan baru. Dan itu hanya bisa tercapai melalui kolaborasi yang terstruktur dan setara.
Langkah kami di Simbiosis Bisnis 2025 bukan hanya sebagai partisipasi. Kami membawa pendekatan yang ingin terus kami perluas menjadi enabler antara pelaku usaha dan produsen. Dengan mendukung model produksi bersama, kami ingin mendorong ekosistem yang lebih terhubung, kompetitif, dan berkelanjutan.
Lebih jauh lagi, inisiatif ini sejalan dengan semangat gotong royong dalam dunia bisnis modern di mana kekuatan tidak hanya diukur dari modal, tapi juga dari kemampuan membangun kepercayaan dan saling dukung.
Kami optimis bahwa strategi ini tidak hanya menciptakan produk yang lebih baik, tapi juga membuka lebih banyak lapangan kerja, memperkuat rantai pasok dalam negeri, dan mendorong usaha lokal untuk naik kelas.
Bersama, kita tidak hanya bertahan kita tumbuh, berdaya, dan membawa Indonesia maju melalui kolaborasi. tutup Pak Sandiaga Uno dalam pernyataan reflektifnya.
Kami mengundang Anda, para pelaku usaha, pelaku usaha, mitra strategis, untuk bergabung dalam gerakan kolaboratif ini. Karena kami percaya, ekonomi masa depan bukan hanya tentang siapa yang besar, tapi siapa yang tumbuh bersama.
Untuk informasi lebih lanjut tentang inisiatif produksi bersama dan peluang kerja sama, Anda dapat mengunjungi situs resmi kami di quantumgroup.co.id atau bisa langsung hubungi kami.
Hubungi Kami